Rumah bukan hanya sebuah bangunan.
Rumah adalah wadah yang mampu menampung, merangkul, memeluk, mengerti, memahami, menjaga, menyayangi, mencintai, mendengarkan dan menerima semua yang ada pada dirimu.
Tapi, yang kau sebut rumah saat ini hanya sebuah tempat untuk istirahat, meredam lelahnya fisik setelah menjalani begitu banyak kegiatan.
Hatimu dan pikiranmu masih berkelana.
Hatimu masih lebam, dan pikiranmu masih menari-nari mencari penyembuh atas luka yang kau ciptakan sendiri.
Saat kau merasakan sakit, kau tak mampu menyalahkan siapapun. Sebab luka itu ada karena ekspektaimu yang begitu tinggi.
Dan kau mencoba kembali menciptakan bahagia semu yang kau gantungkan kepada orang lain.
Lalu kau sebut itu pulang.
Sungguh, tidak semua rumah adalah tempat untuk pulang.
Jangan pernah mencoba lagi menggantungkan bahagiamu kepada orang lain, karena jika orang itu pergi, kau hancur.
Ekspektasimu itu tidak akan membawamu pulang, ia akan menenggelamkanmu lebih jauh lagi.
Dunia ini sebenarnya sederhana, kaulah yang membuatnya rumit.
Sebab rumah bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain, tapi sesuatu yang engkau pilih sendiri, dan kaulah yang bisa memutuskan bagaimana kau bisa menciptakan rumah yang indah, Kebahagiaan adalah sesuatu yang kau pilih untuk dirimu sendiri.
Kau tau, tempat pulang yang mampu memahamimu adalah dirimu sendiri, sedang engkau tidak percaya, dan masih berkelana. Mencari rumah untuk pulang.
Memang pada dasarnya manusia memilih untuk tidak berubah.
Sungguh, kutegaskan sekali lagi, tidak semua rumah adalah tempat untuk pulang.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar